• GoldenTin Official
  • goldentin.id
Stres Pengasuhan Bisa Bikin Perut Ikut Tertekan Juga
Illustrasi: Envato

Stres Pengasuhan Bisa Bikin Perut Ikut Tertekan Juga

   | 

Menjadi orangtua di era sekarang nggak gampang. Dari urusan pekerjaan, rumah tangga, sampai tumbuh kembang anak semua seolah menuntut energi tanpa jeda. 

Tapi sadar nggak, stres pengasuhan yang nggak dikelola dengan baik ternyata bisa berpengaruh langsung ke kesehatan pencernaanmu? Iya, bukan cuma bikin kepala berat atau hati lelah, tapi juga bisa bikin perut gampang bermasalah.

Yuk, kita bahas hubungan antara stres, pengasuhan, dan pencernaan biar kamu bisa lebih paham cara jaga tubuh (dan mental) tetap sehat di tengah kesibukan jadi orangtua.

1. Hubungan Antara Stres dan Pencernaan

Saat kamu stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon ini membuat tubuh berada dalam kondisi fight or flight, yang artinya siap siaga menghadapi tekanan. Masalahnya, kondisi ini juga bisa memperlambat sistem pencernaan. Produksi asam lambung meningkat, otot perut menegang, dan pergerakan usus bisa terganggu.

Itulah kenapa saat sedang stres berat, kamu bisa merasa perut kembung, mual, atau bahkan sembelit. Dalam jangka panjang, stres kronis bisa memperburuk kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS), maag, hingga gangguan mikrobioma usus.

2. Stres Pengasuhan Jadi Tekanan yang Sering Dianggap Wajar

Banyak orangtua menganggap stres dalam mengasuh anak itu hal biasa aja, padahal kalau dibiarkan efeknya bisa mengganggu keseimbangan tubuh. Stres pengasuhan bisa muncul dari rasa bersalah, kelelahan karena kurang tidur, atau tekanan sosial seperti perbandingan antar orangtua di media sosial.

Tubuh yang terus-menerus dalam kondisi tertekan tanpa waktu pemulihan akan memengaruhi sistem pencernaan. Misalnya, kamu jadi makan terburu-buru, sering melewatkan jam makan, atau malah ngemil berlebihan untuk menghibur diri. Semua kebiasaan itu bisa memicu gangguan pencernaan.

3. Kenali Tanda-Tanda Tubuhmu Mulai "Protes"

Kalau kamu mulai sering merasakan:

  • Perut kembung atau begah tanpa sebab jelas
  • Sembelit atau BAB tidak teratur
  • Nafsu makan menurun atau malah meningkat drastis
  • Mudah lelah meski sudah istirahat
  • Sering merasa cemas dan sulit tidur

Maka tubuhmu sedang memberi sinyal: ada yang perlu di-reset. Stres bisa memperlambat gerakan usus, mengubah keseimbangan bakteri baik, dan menurunkan kemampuan tubuh menyerap nutrisi dengan baik.

4. Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

Nggak ada cara instan buat menghapus stres, tapi kamu bisa belajar mengelolanya. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa bantu tubuh dan pikiranmu lebih seimbang:

a. Sediakan waktu untuk diri sendiri
Nggak egois kok kalau sesekali kamu ingin sendiri. Ambil waktu 15–30 menit sehari untuk hal yang kamu suka. Entah baca buku, journaling, atau sekadar minum teh madu hangat sambil tenangin pikiran.

b. Perhatikan makananmu
Stres bisa membuatmu tergoda makanan cepat saji. Coba ganti dengan makanan tinggi serat dan probiotik alami seperti yogurt, tempe, atau buah tin. Kombinasi serat dan probiotik bantu usus tetap seimbang dan memperkuat sistem imun.

c. Tidur yang cukup itu wajib
Kurang tidur memperparah stres dan bikin sistem pencernaan kacau. Coba biasakan tidur di jam yang sama tiap malam, hindari layar gadget 30 menit sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang nyaman.

d. Bernapas dengan sadar (mindful breathing)
Coba tarik napas dalam lewat hidung selama 4 detik, tahan 4 detik, lalu hembuskan pelan lewat mulut selama 6 detik. Lakukan 3–5 kali. Teknik sederhana ini bisa bantu tubuh beralih ke mode rest and digest, kondisi ideal untuk pencernaan bekerja optimal.

e. Minum madu alami untuk bantu menenangkan sistem tubuh
Madu mengandung senyawa alami yang bisa membantu menurunkan peradangan dan menstabilkan energi tanpa bikin perut kembung. Kalau dipadukan dengan air hangat atau irisan lemon, bisa jadi ritual kecil sebelum tidur yang bantu tubuh relaks.

5. Buat Lingkungan yang Lebih Tenang

Kadang stres bukan cuma soal beban kerja atau anak rewel, tapi juga lingkungan yang terlalu ramai dan penuh distraksi. Coba mulai dari hal kecil: atur ulang ruang tamu atau kamar agar lebih rapi dan lega, matikan TV saat makan, atau pasang aroma terapi dengan wewangian lembut seperti lavender atau chamomile.

Lingkungan yang tenang bantu sistem saraf relaks, dan otomatis, pencernaan juga jadi lebih stabil.

6. Jangan Lupa Minta Bantuan

Kalau kamu merasa overwhelmed, nggak ada salahnya minta bantuan. Bisa ke pasangan, keluarga, atau tenaga profesional. Mengakui bahwa kamu butuh waktu istirahat bukan tanda lemah, justru tanda bahwa kamu sadar akan batas tubuhmu.

Rawat Diri Sama Dengan Rawat Keluarga

Kamu nggak bisa menuangkan dari cangkir yang kosong. Kalau tubuhmu kelelahan dan pikiranmu penuh, kamu nggak akan bisa memberi yang terbaik untuk anak dan keluarga. 

Jadi, mulai sekarang, jadikan self-care bagian dari pengasuhan. Karena ketika kamu tenang dan sehat, pencernaanmu pun ikut Bahagia, dan rumah jadi tempat yang lebih hangat untuk semua.